PostHeaderIcon CJH Batu Meningkat

CJH Batu Meningkat

Sebanyak 260 calon jamaah haji (CJH) Kota Batu akan berangkat 30 Oktober nanti. Mereka tergabung dalam kloter 55 dan menjadi satu dengan CJH dari Jember dan Surabaya. Jumlah 260 CJH Kota Batu ini juga mengalami kenaikan sebanyak 80 karena sebelumnya hanya tercatat 180 orang.

‘’Adanya perubahan CJH itu karena ada mutasi keluar dan masuk ke Kota Batu. Mutasi masuk lebih banyak dibanding mutasi keluar sehingga jumlah CJH yang berangkat dari Kota Batu bertambah,’’ ungkap M Hasin, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batu kepada Malang Post, kemarin.

Menurutnya, Kementerian Agama Kota Batu sudah memastikan keberangkatan dari Kota Batu. Hanya saja lokasi mana yang akan menjadi titik pemberangkatan belum bisa dipastikan antara Masjid An Nuur Kota Batu dan Masjid Sultan Agung.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemberangkatan haji Kota Batu berpusat di Masjid An Nuur. Lokasi itu menjadi pilihan karena lokasinya luas dan berdekatan dengan alun-alun Kota Batu. Lokasi parkir alun-alun bisa digunakan kendaraan parkir sehingga akan mengurangi kemacetan.

Hanya saja, alun-alun Kota Batu saat ini dalam kondisi renovasi. Lokasi itu sudah ditutup menggunakan seng sehingga kendaraan pengantar tidak bisa masuk alun-alun untuk parkir.

‘’Jika menggunakan Masjid Sultan Agung, lokasinya terlalu sempit sehingga lahan parkir kurang. Kami masih berpikir lokasi mana paling tepat menjadi titik keberangkatan,’’ tambah pria berkantor di Jalan Sultan Agung ini.

Dia menjelaskan, CJH yang sudah terdaftar tidak ada yang gagal berangkat. Semua CJH sudah menjalani persyaratan seperti pelunasan dan persyaratan kesehatan. Mereka akan meninggalkan Kota Batu, 30 Oktober untuk masuk asrama haji Sukolilo Surabaya. Sedangkan keberangkatan haji ke tanah suci langsung dari Bandara Juanda Surabaya menuju King Abdul Azis Jeddah, sehari setelahnya.

Hasin menghimbau, pengantar tidak perlu mengikuti rombongan hingga ke Surabaya. Hal itu untuk menghindari kemacetan terutama di Jalan Raya Porong Sidoarjo. Himbauan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun lalu, namun keluarga tetap nekat mengantar hingga ke Surabaya. (feb/avi)